Kamis, 08 November 2012

Keluhan di awal musim dingin

ga tau udah berapa kali air mata ini menetes selama mengikuti program ini... ketika emosi sudah berada di ujung tingkat yang sangat tinggi ,, ungkapan emosi berupa kemarahan akan malah menimbulkan maslah yang jauh lebih komplek.. air mata adalah jalan yang mudah untuk meluapkan emosi tertinggi yang tak bisa tertahan oleh diri ini lagi.. tak ada yang menyalahkan dan menjadikan masalah ketika seseor ang mengungkapkan emosinya melalui air mata.. tak apalah opini negative yang mengatakan bahwa aku tidak tegar dan terlalu cengeng untuk mengungkapkan emosi menggunakan air mata... sejauh aku berusaha menahan dan membviarkan emosiku hanya bisa terlihat dan terasa oleh diriku sendiri, tapi sejauh aku berusaha menutupinya dengan topeng kebahagiaan, akan semakin banyak orang menganggap aku tidak bisa empati terhadap keaadaan disekitar dan orang-orang disekitar. itu kenapa aku selalu berkata bahwa tidak selamanya aku harus mengatakan bahwa aku lelah, aku sakit, aku cape. terlalu lemah dan egoisnya ketika aku berkata seperti itu dihadapan semua orang, dimana kedewasaan yang selama i ni aku pelajari, dimana cara bertahan yang paling ampuh yang selama ini aku pelajari dari kehidupan ku sendiri.. sesakit apapun hal itu, semakin baik aku menyimpan dan selalu tersenyum ketika berda dihadapan semua orang makan akan semakin dewasa diri ku untuk ku sendiri.. tapi semakin sering aku melakukan pertahanan emosi ini menyimpan dan menyampaikannya dengan wajah yang sellalu tersenyum dan bahagia,, semakin banyak orang yang akan menyalahkan aku bahwa sesungguhnya akulah yang tidak peka dengan kondisi dan keadaan yang berlangsung saat ini.. maka senjata yang kurasa paling ampuh adalah tetesan air mata kejujuran yng menyatakan sebenarnya aku sakit dan mengalami begitu bnyak beban,, padahal dalam hati dan diri ini aku selalu memengang prinsip bahwa aku tidak akan meneteskan air mata hanya untuk sesuatu yang sesungguhnya aku bisa menahan itu dalam kebahagian palsu yang setiap hari aku tampilkan dihadapan umum. bahkan ketika berada dititik terendah dalam hidup pun aku akan semampu dan sebisaku untuk menyimpan air mata itu hanya untuk diriku, tidak untuk ditampilkan dihadapan umum. aku bingung, apakah aku semakin dewasa saat ini ataukah aku semakin menjadi kekanak-kanakan dengan selalu merengek dan mengeluh dengan setiap situasi dihadapan ku. aku punya cara tersendiri untuk membuang dan tidak menampakkan kesedihanku, namun semua terkendala oleh beberapa kendala yang bagiku masuk akal, namun ketika berada dititik krisis itu menjadi hal yang sangat tidak masuk akal. aku berusaha hanya mengakatakan bahwa ketika raut muka ini berubaha itulah tanda bahwa aku sedang berada dalam sebuah kesakitan (jiwa,pikiran, dan tubuh). tapi terkadang mereka tidak mengerti , maka haruskan aku jelsakan sejelas jelasnya bahwa aku sakit... dimana kedewasaan ku... dimana kemampuanku bertahan dalam mengahadapi setiap tantangan besar... yang aku butuhkan sandaran dari teman-teman yang berada saat ini didekat ku.. bukan sahabat lama ku yang berada jauh disana maupun keluarga yang jauh disana yang pasti selalu memikirkan bagaimana saat ini kondisi ku... aku tidak mau menambah beban pikiran mereka, menambah kekhawatiran mereka,,, yang kubutuhkan adalah dukungan dan keceriaan yang berasal dari teman teman terdekat ku.... tanpa mereka aku 0 besarr... tapi tidak selamanya aku bisa berpangku dengan mereka selalu, aku punya cara ku sendiri,, tapi oh.... hanya pengertian kecil lah yang aku butuh kan diantara orang-orang yng berada disamping ku saat ini.... terlepas salah atau benarnya cara ku ini, tapi itulah yang aku bisa lakukan untuk bertahan, aku bisa belajar menggunakan cara dan metode yang lain, tapi ketika emosi sudah berada dititik larva yang sangat panas, apakah aku sempat untuk melalakuan cara baru tersebut yang sbenarnya aku belum tau bahwa itu akan efektif untuk diriku atau tidak, apakah ada cukup waktu bagiku bereksperimen. ketika aku berada dalam sebuah rumah yang sedang kebakaran besar apakah aku haru menguji coba semua jalan keluar baru yang diberitahu dan aku dapatkan, apakah aku akan keluar menyelamatkan diriku melalui pintu yang memang sudah aku tahu sebelumnya... saat ini hanya Agama yang membuat ku sedikit ringan... maaf kalau aku berubah menjadi yang lebih buruk, maaf kalau aku selalu berpangku dipundak kalian dan menambah beban yang sebanrnya kalian juga hampir mempunyai beban yang sama.. mari belajar mengerti dan peka terhadap sesama,,, aku akan selalu belajar mengerti dan menghargai orang lain agar suatu saat aku juga bisa dimengerti dan dihargai oleh orang lain... (7 november 2012, 14.05 waktu setempat)