Jumat, 11 Maret 2011

Bersujud di atas sajadah uang

Uang adalah suatu hal yang sebenarnya sangat bermanfaat buat kehidupan banyak manusia. Dilain sisi uang merupakan salah satu alat terpenting dalam proses kehidupan yang bisa berfungsi sebagai alat tukar pemenuh suatu kebutuhan. Namun bukan berarti uang adalah sesuatu yang harus ada dalam kehidupan ini, meskipun fakta nyata mengatakan bahwa uang adalah benda wajib yang harus dimiliki oleh manusia dalam upayanya bertahan hidup yaitu dengan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa adanya uang maka kebutuhan hidup itupun sangat sukar untuk terpenuhi secara layak.
Begitu banyak hal yang bisa dilakukan setiap orang dengan uang yang meraka miliki, untuk memenuhi kebutuhan, untuk membantu sesama, bahkan untuk melakukan kegiatan negatifpun sanggup untuk mereka lakukan asalkan sejumlah uang ada ditangan mereka. Dengan sebegitu penting dan besarnya peranan uang dimata manusia, bagi mereka yang tidak memiliki uang akan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan uang tersebut. Ada yang mampu memperolehnya melalui jalan yang baik, ada pula yang sanggup melakukan jalan yang tercela hanya sekedar untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Ironis, tapi hal tersebut seolah menjadi budaya dalam sebagian manusia, apapun jalan akan mereka tempuh demi mendapatkan uang agar kehidupan mampu terus berjalan, tidak memandang apakah itu merupakan suatu bentuk kejahatan dengan merampas hak milik orang lain ataukah suatu bentuk usaha yang baik. Banyak tindak kejahatan terjadi secara jelas di mayarakat umum hanya dengan modus yang begitu simple, yakni demi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Uang, itulah benda ajaib yang bisa menghipnotis semua umat manusia diseluruh belahan dunia ini tanpa terkecuali.
Namun fakta yang sangat menarik dan mencengangkanpun terjadi dengan factor uang sebagai pengaruh utama. Sat ini uang bukan lagi sebagai alat tukar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, namun uang semakin menjadi sebuah benda koleksi yang wajib dimiliki, bukan lagi berfungsi hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi sebagai alat untuk memperindah kehidupan, membeli barang-barang mewah secara berlebihan, melakukan perjalananan secara berlebihan dengan tujuan utama hanya sebatas untuk bersenang-senang.
Bukan hanya masyarakat yang tidak mampu yang tidak memiliki uang begitu bersemangat untuk terus mendapatkan uang dengan berbagai macam langkah. Namun, hampir semua manusia bahkan sudah memiliki harta yang cukup sekalipun tetap berkeinginan penuh untuk terus menerus tiada henti untuk mencari dan mencari serta mengoleksi uang baik dengan jalan melalui usaha yang baik ataupun menggunakan segala macam usaha meskipun itu merupakan suatu tindak kejahatan yang sangat tercela dan merugikan banyak orang yang haknya mereka ambil secara paksa.
Uang, uang dan uang, nampaknya sudah menjadi momok disetiap pola pikir semua manusia, bahkan uang sudah dijadikan dewa yang selalu disembah disetiap harinya. Tanpa berpikir secara sehat apapun akan terus dilakukan demi sebuah benda yang menjadi dewa yang bernama uang. Banyak sekali saat ini tindak kejahatan yang terjadi secara jelas disebabkan oleh benda bernama uang, mulai dari perampokan secara nampak dan jelas sampai tindakan korupsi maupun suap menyuap yang dikatakan sebagai suatu tindak kejahatan perampasan hak manusia secara bermodus, penuh rencana dan strategi, serta begitu sulit untuk diungkapkan, semuanya demi uang semata.
Kejahatan yang nampak jelas sekalipun terasa begitu beratnya untuk diungkapkan, begitu banyak kasus korupsi dan suap menyuap terjadi namun tidak sanggup untuk diungkapkan dan diadili, kanapa?, itu semua karena uang yang menjadi dewa dari segala hal, yang mampu menutup semua kasus tindak kejahatan, hukum seolah olah mampu tertutupi oleh sebagian besar jumlah uang, para penegak hukumpun semata mata bersujud, bersimpu diatas sajadah uang, tidak mampu berkutik dan menegakkan hukum sesuai dengan tugas mereka, itu semata mata karena uang yang sudah menjadi sesembahan yang menutup mata keadilan setiap penegak hukum.
Dengan uang, hukum dan keadilan bisa diperjualbelikan, yang salah bisa dijadikan benar, dan sebaliknya yang benar bisa dijadikan salah, semua tergantung berapa besaran jumlah uang yang mampu diberikan oleh seseorang. Begitu terlihat jelas, hampir sebagian besar hukum maupun penegak hukum yang menjadi tumpuan masyarakat umum untuk menumpas segala tindak kejahatan nampak terlihat tidak mampu banyak berkutik, semua dibutakan oleh uang, semua terhipnotis oleh uang, semua bersujud kepada uang. Dengan uanglah segalanya bisa dilakukan, dengan uanglah semuannya bisa didapatkan, bahkan hukumpun bergeser fungsinya dan digantikan oleh uang.
Ironis, tapi itulah fakta yang terjadi saat ini, banyak masalah dibangsa ini yang tidak bisa terselesaikan secara baik dan tuntas, semua disebabkan oleh factor yang tak lain dan tak bukan adalah uang, mata kadilan terasa sudah mulai tertutupi oleh kuasa uang, hukum sudah mulai bergeser, para penguasa sudah mulai menikmati uang dibanding sebuah keadilan.
Kepada siapakah lagi hukum ini bisa dijalankan, bagaimanakah nasib semua penjahat yang memiliki uang banyak, akankah mereka terus tertawa diatas dunia ini, dimanakah masyarakat kecil bertumpu dan berharap keadilan akan terwujud, haruskah semua itu hanya mimpi dan angan-angan semata untuk melihat dan mewujudkan bangsa yang bersih dan penuh keadilan. haruskah uang itu dimusnahkan secara menyeluruh agar tindak kejahatan itu tidak akan pernah terjadi lagi. Semua itu adalah tanda tanya besar yang harus dijawab dan diselesaikan secara tuntas dan seadil mungkin oleh semua pihak tanpa terkecuali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar